almanak hkbp 2008

Tunggulhon hamu ma goarNa na badia i, marlas ni roha ma angka na mangalului Jahowa; Psalmn 105,3

Minggu-minggu ini adalah Letare, yang artinya bersukacitalah di dalam Tuhan. Tema yang mengajak kita untuk menelisik lagi sukacita, kegembiraan atau ria yang sesungguhnya kita miliki. Kegembiraan mungkin pernah dimiliki oleh setiap orang pada waktu tertentu. Saat ini kita bisa tertawa, sampai terkekeh-kekeh itu bisa dianggap sebagai kegembiraan, betul. Yang lain menganggap saat memiliki banyak uang, masa depan terjamin, naik pangkat dan golongan, atau karena bisa membeli barang yang lama sudah diidam-idamkan, itulah kegembiraan dan sukacita yang sangat. Tapi adajuga orang yang sudah sangat bersyukur karena hari ini dia bisa ikut bekerja, dan mungkin hari ini tidak kelaparan. Itu membuatnya bersukacita.

Hari ini apa kira-kira sukacita dan kegembiraan kita? (more…)

Parasi roha jala pardengganbasa do Jahowa, lambat tarrimas jala parasi roha godang; Pslmen 103,8

Mangujungi ari-ari dibagasan taon 2008 on dipatongon do hita luhutna; ai sude do hita manghalashon sada taon naung tabolus i ma 2008. Diarahan do hita tu sada panatapan paboa Tuhanta dungo tongtong manonggor manatap tu hita lumobi di angka pangalaosion na tapatupa di na sataon bolon on.

slmt-pagi-jorlangIa lambas ni roha ni Debata tung so targombarhon do holan marhite bidang ni panatapan ni hita jolma. Sian dao ni habinsaran tu hasundutan, songon dao ni langit sian tano on (ay. 11-12) songon i ma dipadao Debata hita sian angka uhum na ingkon sahat tu hita ala ni pangalaosionta. Ise ma tutu na tuk mandodo i. taingot ma nang na pinasahat ni Apostel Paulus i, “..bagasna i antong hamoraon, hapistaran dohot parbinotoan ni Debata na so hasigatan do angka UhumNa, jala na so habogasan do angka dalanNa. Ise ma umboto roha ni Tuhan i ? Ise manuturi Ibana. Ai sian Ibana do saluhutNa ro, marhite Ibana do sasudena i. Di Ibana ma hasangapon salelelengna.” (Rom 11,33-36).

Mamongoti ari na imbaru i, tahalashon huhut taingot ma tutu situtu pandonganion ni Debata di hita. Luar biasa!! Tapangido ma songon hata ni ende No. 743 i.
O Tuhan togutogu ma au, tu dalan lomo ni rohaMi.
Raphon Ho sonang mardalan au, nang rahis maol sidalananki.
TondiMi baen manggohi au on, margogoihon au naposoMon.
Pasangap Ho di ngolungkon, paima sahat tu surgo au on.

Selamat Taon Baru..

Tuhan i do Tondi i; jala ia disi Tondi ni Tuhan i, disi do haluaon; 2 Korint 3, 17

Membaca nas ini bagi saya mengingatkan bahwa salah satu pekerjaan Roh Tuhan adalah memberikan keleluasaan bagi kita untuk memilih yang lebih baik. Karya Roh itu sejak semula adalah untuk menuntun manusia pada kebenaran perintah Allah. Tak pernah pun tuntas difahami, namun pasti salah satu tugas Roh Kudus dari Tuhan adalah mengambil, meraih dan melepaskan manusia dari perbudakan dosa dan dunia untuk menjadi “hamba” dalam kerajaan Allah. Ditarik dari lumpur hidup, liang kubur kematian selama-lamanya menjadi hidup dan selamat.

Itulah kemerdekaan sejati yang diberikan oleh Tuhan melalui Roh-Nya. Ia tidak membiarkan manusia hidup tanpa arah dan tujuan; ia tidak menjadikan manusia dikuasai oleh dunia dan segala godaannya. Ia mengajak, membimbing dan mengarahkan manusia supaya menjadi taat kepada Dia yang adalah Allah yang maha kuasa.

Roh itu pula dalam misi kemerdekaannya yang membawa kita pada pembaruan diri; pada pengharapan guna menuju hidup yang lebih baik. Roh Tuhan yang mendiami segala waktu dan tempat pula yang menghidupkan selalu bahwa meski tinggal secuil, seberkas saja namun masih ada harapan untuk manusia semua. Ada harapan akan tahun-tahun yang lebih baik. Karena itu bagi saya pengharapan hidup adalah bentuk lain dari kemerdekaan sejati dari Tuhan.
Ya Tuhan, berilah kami kehidupan.

Ida hamu ma godang ni haholongon na binasabasahon ni Ama i tu hita, ai targoar do hita angka anak ni Debata, jala angka i do hita tutu. Dibahen i, ndang ditanda portibi on hita, ai ndang ditanda anggo Ibana; 1 Johannes 3, 1

Sekali lagi tentang pengasihan Allah atas manusia itu. Belas kasih Allah-lah yang memberi dan menganugerahkan status anak itu kepada manusia. Ia menjadi titel yang tidak sama dengan apa yang dapat dicapai orang di dunia, drs, ir, sth, mth, dr sekalipun; ia adalah gelar yang berbeda. Mungkin karena berasal dari Allah maka orang di dunia tidak mengetahui dan mengakuinya, karena ia tidak berasal dari lembaga di dunia ini. Status ini tidak diraih dari jenjang akademik, sebagaimana dijumpai disini. Ia dicapai dengan kerendahan hati mau menerima Allah sebagai mahaguru yang Agung, yang mengajarkan jalan-Nya kepada manusia itu.

Memang, kita adalah anak Allah. Penegasan ini seolah mau mengingatkan kita bahwa betapa pun pekerjaan dan lingkungan kita, kita sudah menerima tahbisan ke-anak-an oleh Allah sendiri. Dalam banyak bagian di dunia ini, orang sering lupa tentang dirinya yang adalah anak; gambaran seseorang yang harus patuh dan hormat kepada Sang Bapa. Kita tidak sebatas “tamu Allah” yang mungkin terbatas hak dan kewajibannya; tetapi kita adalah anak, yang menjadi pewaris akan harta surgawi yang mulia yaitu keselamatan jiwa kita dan kehidupan selama-lamanya.

Pun di penghujung tahun 2008 ini, firman ini mengingatkan kita sebagai anak; menyongsong tahun yang baru meski dengan seribu satu ketidakpastian pekerjaan, keluarga, masa depan. Kita menjadi kuat dan seharusnya menjadi berbeda dengan pengharapan akan hari dan waktu yang lebih baik pada tahun yang akan datang.

Nunga tatanda jala tahaporseai holong ni roha ni Debata di hita; 1 Johanes 4, 16a

Sekali lagi tentang kasih Allah. Kasih AGAPE. Ini sejak awal sudah diperkenalkannya kepada kemanusiaan. Ia tidak mencuri-curi waktu untuk memperkenalkan dirinya seperti para caleg sekarang ini di pesta-pesta dimana saja meski tak diundang. Ia dalam setiap kesempatan, suka dan duka selalu mendampingi manusia; suka, supaya suakcita untuk memberikan kehidupan, keceriaan dan semangat dalam melanjutkan hidup. Duka, ia tetap membimbing dan menopang manusia, supaya justru dalam penderitaan dan susahnya hidup ia memberikan pertolongan dan penghiburan kepada semua orang. Demikianlah kasih AGAPE menghidupkan kita.

Kasih itu sudah kita kecap. Sebagaimana kesaksian iman pemazmur, terpujilah Tuhan karena untuk selama-lamanya kasih setianya. Tak terbatas oleh waktu dan kesempatan-kesempatan tertentu; tapi setiap kesempatan. Mengenal dan mempercayai ini semua mungkin membutuhkan waktu dan perenungan yang panjang dan lama, menyerapkan kasih itu begitu Agung.

Yang membuat orang kurang percaya dan yakin biasanya adalah bukti. Dan memang harus diakui kita semua memerlukannya, untuk melanjutkan pekerjaan kita. Apakah ini semua akan berjalan dengan baik; apakah semuanya akan berakhir dengan sukses? Saat orang sebenarnya menganggap harga 4500 perak adalah harga yang pas untuk seliter premium, 8 ribu rupiah untuk sekilo minyak makan, selama itu orang akan tetap menunggu. Tapi tentang penyertaan Allah ini, renungan-renungan NATAL mengingatkan kita betapa memang Allah sudah membuktikan, dan terbukti sepanjang sejarah mengasihi seluruh manusia.