Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana [Markus 1:35]
Biasanya harian mass media akhir minggu seperti ini selalu membicarakan tentang liburan atau meluangkan waktu untuk pergi ke sebuah tempat wisata. Mengapa ? Karena memang beratnya tugas dan pekerjaan-pekerjaan di hari kerja membuat kita perlu untuk istirahat dan mengaso. Memikirkan tempat wisata kita fikir kita akan mendapat hiburan, mengharapkan kekuatan dan semangat kita kembali.
Kesempatan itu seperti mengurai kembali pekerjaan dan mencharge stamina dan kebutuhan kita untuk istirahat. Jadi biasanya orang menganggap inilah kesempatan untuk mendapat kesegaran baru untuk mulai lagi bekerja, kuliah atau sekolah di awal pekan.
Meski demikian ada juga orang yang menganggap bahwa di setiap kesempatan kerja dalam rutinitas tetap ada kesempatan untuk bekerja. Alih-alih di dalam tetap bekerjalah mereka mendapat kekuatan baru. Justru tempat dan waktu yang paling baik untuk berwisata adalah dengan bekerja. Namun jangan terlalu memaksakan diri, waktu bangun yang diingat adalah pekerjaan yang menumpuk. Jadi harus seimbang, berdoa dan bekerja.
**
Disebutkan, “Pagi-pagi benar (saya membayangkan itu akhir pekan), waktu masih gelap Tuhan pergi ke luar dan di tempat sunyi Dia berdoa”. Ia memulai harinya dengan berdoa kepada Bapa-Nya. Itulah kesempatan yang baik, sangat baik untuk menyerahkan diri dan pekerjaan-Nya kepada Bapa. Oh, itu menjadi waktu yang teduh dimana ada persekutuan.
Bagi Dia ini semacam kesempatan meluangkan waktu dari semua pekerjaan untuk berdoa. Doa seperti itu membuka jalan bagi Dia dan orang lain untuk melihat penyertaan Tuhan dalam hidup. Dengan demikian doa adalah kebutuhan kita; lebih daripada mengaso atau mencari tempat wisata. Doa menjadi sumber kekuatan yang terus menerus, tidak habis-habisnya karena selalu terhubung dengan kekuatan Tuhan, sumber kehidupan itu.
Bakti J Situmorang 
6 comments