Hidup Dengan Indera Seperti Dalam Mazmur 119:33-40

Ayat 35 dan 40 :
Kedua ayat dalam Mazmur 119 ini adalah bagian penting dari Mazmur 119 tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan sebenarnya. Supaya dengan hidup dalam hukum dan perintah Tuhan [istilah-istilah ini sering dipakai bergantian] maka kematian bukanlah akhir dari segalanya. Dengan hidup berarti maka kematian adalah di dalam Tuhan. Inilah yang disebutkan oleh Rasul Paulus dalam Filipi 1, 21 “Karena hidup bagiku adalah Kristus, dan kematian adalah laba”.
Hidup yang dimaksudkan disini adalah kehidupan karena memang adanya daya atau kekuatan dari keadilan Tuhan. Tak ada kekuatan atau kuasa yang begitu cukup untuk menghidupkan manusia, sehingga benar-benar sesuai dengan kehendak Tuhan selain kuasa dari Tuhan sendiri. Hanya Tuhan yang bisa melangsungkan hidup yang bermakna seperti itu.

Kemudian beberapa penyebutan indera yang diberikan Tuhan adalah kekhususan dari Mazmur ini. Memang penglihatan, perlihatkanlah adalah istilah yang kerap digunakan dalam Mazmur yang terpanjang ini [Mazmur 119 terdiri dari 176 ayat]. Semunya ditandai dengan alfabet dari bahasa Ibrani : Aleph, bet, gimmel, dalet, .. samekh. Penuturan afabet seperti ini seakan mau menunjukkan kelengkapan, keutuhan dari firman Tuhan dari A hingga Z. Artinya, firman Tuhan ini memberikan suatu keseluruhan, bukan bagian-bagian yang terpenggal atau terpisah satu dari yang lainnya.
“Perlihatkanlah..!” Ini adalah satu hal penerobosan dari tradisi Yahudi. Yang paling umum dari kehidupan mereka adalah, bahwa setiap Israel harus mendengar, mendengar! Dalam Ulangan 6, 4-5 dikatakan “Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN itu Alah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu”.
Bangsa Israel, mereka adalah bangsa yang mendengar. Sehingga di manapun orang Israel – bahkan saat mereka sudah jauh dari Yerusalem – pengajaran itu tidak boleh lekang karena mereka sudah mendengarkannya. Jadi mendengar – syema adalah kekuatan bagi mereka. Tetapi sekarang Tuhan pemazmur merindukan firman Tuhan sehingga melampaui pendengaran : Perlihatkanlah ! Dengan mata manusia memandang, memperhatikan dan mengawasi.Hanya Tuhan yang bisa melangsungkan hidup yang utuh seperti itu.
Kerinduan seperti apakah ini ? Ini adalah breakthrough dari mereka yang imannya terus menerus diperbarui. Mereka yang mau menggunakan seluruh indera yang diberikan Tuhan untuk mencari dan mencari kebenaran firman Tuhan. Orang seperti Daud penulis mazmur ini adalah orang yang begitu merindukan firman Tuhan sejelas didengar bahkan dilihat. Orang yang rindu akan kebenaran firman Tuhan seperti mengatakan, Oh Tuhan, aku mencintai firman dan kebenaran-Mu. Sesaat aku mengetahui rahasia kebenaran-Mu ya Tuhan, maka pada sore harinya aku pun mau mati! Pada hari aku mengetahui kebenaran firman-Mu yang sejati ya Tuhan, hari itu mati pun aku sudah rela!

Halaman Berikutnya : 2

One comment

Leave a comment